22-11-2013
Tuhan engkau memberiku perasaan, engkau memberiku perasaan cinta. tapi bolehkan aku bertanya kepada siapa sebenarnya perasaan ku ini...
Tuhan engkau memberiku perasaan, engkau memberiku perasaan cinta. tapi bolehkan aku bertanya kepada siapa sebenarnya perasaan ku ini...
Tuhan aku sudah lama menjalani hidup dengan seseorang, membagi cinta, suka, dan duka bersamanya.
tapi hingga suatu ketika ku harus melupakannya , takdir memisahkan kami. aku belum siap Tuhan. aku masih membutuhkan dia. aku masih ingin membagi suka dan dukaku hanya bersama dia.
Lama sudah aku merintih di dalam kesedihan, tiba tiba seseorang baru datang memasuki kehidupanku, dia memberiku kebahagiaan, memberiku kesenangan, yang belum pernah ku alami sebelumnya. kami selalu bersama, berbagi kebahagiaan, dia selalu datang di saat aku sedih, menghapus air mataku, dan memberiku kebahagiaan, aku merasa nyaman dengannya Tuhan. hingga suatu saat dia menyatakan cintanya kepada ku, dia ingin memuki kehidupan bersamaku dengan cinta, tapi aku harus bagaimana Tuhan? aku belum siap dengan perasaanku ini, aku masih terhanyut hanyut oleh masa laluku. tapi setelah ki berfikir keras, kenapa kalau ada yang sayang padaku, aku mash tetep sedih? aku perlu kebahagiaan yang baru.
Aku memulai hidup baru bersama si penyayang, kenapa ku panggil dia si penyayang? ya seperti hatinya dia selalu menyayangiku, sudah 2 bulan aku menjalani hidup dengannya, aku mencoba menjalani kehidupan kami dengan tersenyum terus menerus, aku merasa bahagia,tetapi rasanya ada yang mengganjal Tuhan.
Masa lalu ku datang kembali. dia mencoba memasuki kehidupanku yang semula aku anggap dia sudah keluar dari kehidupanku.aku bertemu dengan masa laluku. hatiku mulai bergetar lagi, kenapa aku ini Tuhan? aku tak bisa mengendalikan perasaan. aku mencoba untuk berfikir, aku bukan miliknya lagi, aku sudah punya kehidupan sendiri, aku harus kuat!. tapi aku tak mengerti dengan jatung ini yang terus berdegup kencang. Tuhan baru kusadari bahwa ternyata senyumku selama ini adalah senyum kepalsuan, dia memulai sebuah percakapan "kenapa?" ucapan yang sangat aneh bagiku. aku tak kuasa menahan ini Tuhan, mataku tak sanggup membendung air mata ini. aku pun lemah, aku menangis di depannya tanpa sepatah kata pun ku ucapkan. tiba tiba tangan hangat itu menyentuhku kembali. dia memelukku Tuhan.
apa aku salah aku merasakan seperti ini?
apa yang harus aku lakukan Tuhan?
masalalu apa si penyayang? aku bimbang....
to be continue...